Salah satu alternatif yang bisa dilakukan untuk mendapatkan tenaga listrik dalam memenuhi kebutuhan listrik harian adalah dengan memanfaatkan tenaga surya. Saat ini sudah ada teknologi yang bisa digunakan untuk memperoleh tenaga listrik yang berasal dari memanfaatkan cahaya matahari, yaitu Panel Surya. Namun tahukah Kamu bahwa penggunaan panel surya tidak boleh sembarangan?
Ada beberapa hal yang perlu diketahui terlebih dahulu tentang panel surya karena memiliki jenis yang berbeda-beda secara bahan hingga fungsinya. Untuk itu pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang jenis-jenis panel surya yang perlu Kamu ketahui.
Monocrystalline Silicon
Monocrystalline Silicon adalah salah satu jenis panel surya yang terbuat dari bahan kristal silikon murni yang dipotong menjadi tipis. Jenis panel surya yang satu ini memiliki struktur tunggal yang memberikan banyak ruang bagi elektron untuk bergerak sehingga lebih efisien.
Keuntungan menggunakan jenis panel surya monocrystalline silicon adalah menghasilkan jumlah daya listrik yang lebih besar, tetap menghasilkan energi walaupun dalam keadaan minim cahaya atau sedang mendung, memiliki masa pakai yang lebih lama dengan kisaran 25-30 tahun, cocok untuk area yang memiliki ruang terbatas karena bisa menghasilkan energi yang sama jika dibandingkan dengan jenis panel lainnya.
Kekurangan dari panel Monocrystalline yaitu kemampuan menyerap energi yang menurun ketika cuaca berawan.
Polycrystalline Silicon (Polikristalin)
Jenis panel surya yang kedua adalah polikristalin yang dibuat dari beberapa kristal silikon yang dilelehkan bersama. Kebanyakan jenis panel surya ini digunakan juga pada berbagai jenis bangunan sehingga cukup umum.
Hal yang menguntungkan dari menggunakan panel surya Polycrystalline adalah dari segi tampilan yang tidak biasa dan cenderung lebih ramah lingkungan.
Sementara kekurangannya yaitu menghasilkan daya yang lebih sedikit karena bahannya membuat elektron lebih sulit bergerak bebas sehingga memerlukan area yang lebih luas.
Thin Film Solar Cell (Sel Surya Lapisan Tipis)
Yang selanjutnya adalah panel surya Thin Film Solar Cell, sebuah jenis panel surya yang terbuat dari lapisan tipis fotovoltaik (teknologi yang digunakan untuk mengubah sinar matahari langsung menjadi energi listrik) yang diaplikasikan pada sebuah permukaan yang mirip kaca, plastik atau logam. Bahan yang digunakan pun beragam mulai dari silikon amorf (a-Si), cadmium telluride (CdTe), dan copper indium gallium selenide (CIGS).
Keuntungan dari panel Thin Film Solar Cell yaitu lebih fleksibel karena dapat diaplikasikan pada berbagai permukaan dan masih bisa bekerja baik pada berbagai kondisi suhu serta dapat digunakan sebagai penerang ruangan.
Sementara kekurangan dari jenis panel yang satu ini adalah efisiensinya yang lebih rendah dalam menangkap cahaya jika dibandingkan dengan 2 jenis sebelumnya.
Compound Thin Film Triple Junction Photovoltaic
Jenis panel surya yang keempat adalah Compound Thin Film Triple Junction Photovoltaic, sebuah panel surya yang menggunakan beberapa lapisan bahan semikonduktor yang di susun 3 lapisan atau “junction”. Setiap lapisannya sudah didesain dengan baik agar bisa menyerap bagian spektrum cahaya matahari yang berbeda sehingga lebih banyak lagi energi yang bisa dikonversi.
Panel jenis ini dapat mencapai efisiensi yang sangat tinggi, lebih dari 40% di bawah kondisi ideal (misalnya pada lingkungan yang konsentrasi sinar matahari cukup tinggi).
Keuntungan dari penggunaan panel ini yaitu mampu mengkonversi lebih banyak energi yang didapat dari sinar matahari menjadi listrik dan performanya sangat baik bahkan pada kondisi ekstrem. Tidak heran jika jenis panel ini juga digunakan di satelit.
Sedangkan kekurangan dari Compound Thin Film Triple Junction Photovoltaic adalah dari segi harga yang terbilang tinggi dan lebih rentan karena bebannya yang cukup berat jika dibandingkan dengan jenis panel lainnya.
Perbedaan Masing-masing Jenis Panel Surya
Kita sudah tahu setiap jenis-jenis dari panel surya, sekarang mari kita bahas apa saja perbedaanya dan bagaimana cara menentukan jenis panel surya yang terbaik untuk digunakan, berikut penjelasannya.
Perbedaan Dari Jenis Selnya
- Monocrystalline ; Memiliki sel surya silikon tunggal
- Polycrystalline Silicon : Memiliki jenis sel lebih dari satu (multi-kristal)
- Thin Film Solar Cell : Bahan pembuatan yang berasal dari beberapa campuran pembuatan sel surya
- Compound Thin Film Triple Junction Photovoltaic : Bahan pembuatan yang berasal dari beberapa campuran pembuatan sel surya
Perbedaan Dari Sisi Estetika dan Efisiensinya
- Monocrystalline ; Memiliki warna hitam, cocok untuk kondisi teduh dan suhu yang tinggi
- Polycrystalline Silicon : Memiliki warna biru, kurang efisien di kondisi suhu yang tinggi
- Thin Film Solar Cell : Memiliki warna hitam dan lebih tipis, dan efisien di suhu yang lebih rendah
- Compound Thin Film Triple Junction Photovoltaic : Memiliki dua varian warna, hitam dan biru. Dari segi efisiensi cukup tinggi karene memiliki hingga tiga lapisan.
Perbedaan Dari Segi Harga
Polycrystalline Silicon memiliki harga yang paling murah dibanding jenis panel yang lain, sementara Compound Thin Film Triple Junction Photovoltaic adalah yang paling mahal.
Kesimpulan
Itulah penjelasan mengenai jenis-jenis panel surya terbaik yang bisa dipilih, tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan dalam kondisi seperti yang seperti apa. Harapannya setelah mengetahui informasi ini kita bisa memilih jenis dengan tepat dan tidak sembarangan.
Untuk Kamu yang sedang mencari informasi lebih untuk membeli panel surya Kamu sendiri bisa langsung di powerstation indonesia yang menyediakan panel surya dengan kualitas terbaik.
foto dari wirestock on Freepik