Pengurangan subsidi listrik terus dicanangkan setiap tahun, sehingga kenaikan tarif dasar listrik pun tidak bisa dihindari. Sebagai konsumen, kita harus mulai beradaptasi dengan kondisi ini, dan salah satu cara terbaik untuk menghadapinya adalah dengan mulai menghemat penggunaan listrik. Tidak hanya untuk menekan biaya pengeluaran rumah tangga, tetapi juga dalam upaya melindungi sumber daya alam.
Berhemat listrik tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi, tetapi juga membantu menjaga lingkungan dan memperpanjang usia barang elektronik yang kita miliki. Mari kita simak beberapa alasan kuat mengapa menghemat listrik seharusnya menjadi prioritas bagi kita semua.
Mengurangi Tagihan Listrik
Dengan mengurangi penggunaan listrik yang tidak perlu, tentunya kita akan mendapatkan tagihan yang lebih rendah. Kita bisa mulai dari hal-hal yang simple, contohnya:
-
Mematikan TV Ketika Tidak Ditonton
Paling lumrah dilakukan ketika kita menyalakan TV untuk menemani kita melakukan aktivitas lainnya, padahal kita belum tentu fokus ke acara TV tersebut. Selain itu, TV yang mati juga biasanya masih dalam mode standby, sehingga masih ada listrik yang tersedot ketika mati. Hal ini menyebabkan tagihan listrik yang tidak perlu.
-
Mematikan Kipas Angin Ketika Tidak Digunakan
Siapa dari kita yang sering lupa kalau kipas angin masih menyala? Tentunya hampir semua sering lupa dengan kipas angin yang menyala, entah karena ada aktivitas lainnya, atau memang lupa saja. Padahal ini juga bisa menyebabkan tagihan listrik yang tidak perlu.
-
Tidak Menyetel AC ke Suhu Yang Paling Rendah
Indonesia adalah negara tropis, suhu negara kita—terutama kota besar—ketika siang biasanya akan tembus 30°C, sehingga sangat tidak mungkin AC untuk mencapai suhu 18°C atau bahkan 16°C. Jika ada kerabat atau teman kalian yang terlihat melakukan ini, sebaiknya diingatkan saja, karena ini merupakan salah satu penyebab utama tagihan membengkak, yang disebabkan oleh kompresor AC yang bekerja 100% terus menerus.
-
Mengganti Lampu Biasa ke Lampu LED
Dengan mengganti semua lampu kita ke lampu LED, kita bisa mengurangi tagihan kita secara drastis, terutama jika di rumah kita terpasang banyak sekali lampu. Biaya yang dikeluarkan untuk lampu saja bisa turun 20% jika kita mengganti semua lampu pendar (CFL) di rumah ke LED!
Melindungi Lingkungan
Seperti yang kita tahu, mayoritas pembangkit listrik di Indonesia menggunakan bahan bakar batu bara. Sedangkan pembangkit listrik bertenaga batu bara adalah penyumbang terbesar emisi karbon dioksida dengan angka 51% di Indonesia. Hal ini akan berkontribusi besar terhadap pemanasan global yang terjadi.
Dengan kita berhemat listrik, selain dana listrik bisa dialokasikan untuk hal yang lain, kita juga akan berkontribusi terhadap lingkungan. Ingat kata pepatah “Sedikit Demi Sedikit, Lama-lama Menjadi Bukit”, meskipun kontribusi kita secara individu tidak terlalu banyak, namun semakin banyak yang melakukan akan semakin baik, sehingga efek pemanasan global pun dapat dikurangi!
Memperlambat Penghabisan Sumber Daya Alam
Bahan bakar yang umum digunakan untuk pembangkit listrik sampai saat ini adalah batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Ketiga sumber daya tersebut adalah sumber daya yang tidak dapat diperbarui, alias “Non-Renewable”. Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan sumber daya ini semakin menipis dan sulit untuk mencari penggantinya.
Dengan menghemat listrik, kita juga secara tidak langsung akan memperlambat penghabisan sumber daya ini. Hal ini sangat baik dilakukan, supaya generasi mendatang juga tetap bisa menggunakan sumber daya ini sebagai energi cadangan untuk membantu menopang hidup mereka nantinya.
Semakin banyak yang hemat listrik, semakin panjang pula umur pemakaian sumber daya ini, dan ketika suatu saat nanti sumber daya ini habis, setidaknya generasi mendatang sudah memiliki alternatif yang bisa menyokong seluruh umat manusia.
Memperpanjang Usia Perangkat Elektronik
Ketika alat elektronik kita gunakan secara bijak dan tidak berlebihan, beban yang diterima komponen elektronik juga akan makin ringan. Penggunaan alat elektronik secara efisien, seperti dengan mematikan ketika tidak digunakan, akan membantu mengurangi keausan pada komponen tersebut.
Bukan hanya itu, ketika kita menggunakan alat elektronik secara efisien, kita juga ikut mengurangi kemungkinan alat elektronik tersebut terkena tegangan listrik yang terkadang tidak stabil, sehingga resiko rusak karena tegangan yang tidak stabil pun bisa berkurang drastis.
Alternatifnya
Memang sulit menerapkan kebiasaan baik ini ke kehidupan sehari-hari, terutama untuk kita yang sudah lama punya kebiasaan tersebut. Namun alangkah baiknya hal baik ini kita mulai dari sekarang, semisal dengan belajar berhemat listrik pada satu jenis alat elektronik setiap minggunya, sehingga kita pun pelan-pelan akan punya kebiasaan yang baik ini.
Namun, seperti pepatah “Banyak Jalan Menuju Roma”, ada jalan lain dimana kita bisa tetap menikmati alat elektronik tanpa mengorbankan tagihan listrik, yaitu dengan…
Solar Panel!
Solar panel atau yang biasa disebut panel surya bisa menyokong kebutuhan listrik kita tanpa tagihan yang membengkak. Bayangkan jika kita bisa terus menggunakan AC—yang notabene sudah memakai freon yang lebih ramah lingkungan—tanpa tagihan listrik yang tinggi! Ruangan selalu sejuk, tapi juga tetap bisa berkontribusi menjaga alam. Hal ini sangat bisa dilakukan dengan memanfaatkan tenaga matahari yang tidak akan ada habisnya!
Jadi mari kita bersama-sama melangkah, melakukan sedikit saja kontribusi untuk alam dengan langkah-langkah kecil yang bisa dimulai dari penghematan listrik, atau bahkan langsung beralih ke penggunaan panel surya untuk hidup sehari-hari.
Yuk bersama PowerStationIndonesia kita ciptakan masa depan yang lebih irit dan hijau untuk diri kita dan generasi mendatang!
Baca Juga : 7 Keunggulan Panel Surya Pada Kehidupan Sehari-hari
Gambar dari shayne_ch13 on Freepik